Kristel Dilaporkan Liburan 10 Hari, Meninggalkan Anak Hingga Meninggal Dunia

Kejadian tragis menimpa seorang bayi berusia 16 bulan bernama Jailyn di Amerika Serikat. Sang ibu, Kristel Candelario, meninggalkan Jailyn sendirian di rumah selama 10 hari untuk pergi liburan ke Puerto Rico.

Dilansir dari CNN pada Senin (25/3/2024), Kristel Candelario pergi berlibur musim panas dengan seorang teman prianya, meninggalkan Jailyn sendirian di rumah mereka di Cleveland.

Asisten jaksa distrik Cuyahoga, Anna Faraglia, memperlihatkan rekaman CCTV di pengadilan yang menunjukkan Candelario meninggalkan rumah pada 6 Juni dan baru kembali pada 16 Juni. Dia meninggalkan Jailyn sendirian di rumah selama kurang lebih 10 hari.

Baca Juga : Pengalaman Pasien Implan Otak Elon Musk, Dapat Menggerakkan Kursor Dan Bermain Catur Dengan Pikiran

Kunjungi : perancatoto

Saat pulang, Candelario menemukan Jailyn telah meninggal dan segera menghubungi 911. Faraglia mengungkapkan bahwa Jailyn ditemukan dalam keadaan tergeletak di atas kasur yang kotor.

“Dalam kondisi seperti itu, bahkan hewan pun merawat anaknya dengan lebih baik,” ucap Faraglia.

Kondisi Jailyn Saat Ditemukan Sangat Memprihatinkan Menurut pakar patologi forensik, Elizabeth Mooney, Jailyn ditemukan dalam keadaan kurus dengan mata cekung, bibir kering, dan kotoran di mulut serta kuku jarinya. Berat badannya juga turun tujuh pon dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya.

Penyelidik menemukan bahwa Candelario meninggalkan Jailyn selama dua hari sebelum berangkat liburan.

Dalam sidang bulan lalu, Candelario mengaku bersalah atas tuduhan pembunuhan dan penelantaran anak.

Hakim Kritik Tindakan Kristel dengan Tegas Pada Senin (18/3), hakim Brendan Sheehan dari pengadilan distrik Cuyahoga memberikan kritikan keras kepada Candelario. Dia menegaskan bahwa Candelario telah meninggalkan anaknya dalam “penjara kecil” selama beberapa hari sementara dia sendiri menikmati liburannya.

“Ikatan ibu dan anak adalah ikatan paling murni dan sakral. Ini didasarkan pada cinta, kepercayaan, dan perlindungan yang kuat. Tindakan Anda merupakan pengkhianatan besar terhadap itu,” ujar hakim Sheehan.

“Bayi kecil itu menunggu seseorang untuk menyelamatkannya. Namun, Anda memilih untuk bersenang-senang di pantai sementara anak Anda berjuang untuk bertahan hidup,” tambahnya.

Hakim Sheehan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

“Anda tidak memberi Jailyn kesempatan untuk keluar dari ‘sel’nya sampai dia meninggal. Oleh karena itu, Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda di dalam sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa di penjara, Anda akan mendapatkan makanan,” tegas hakim Sheehan kepada Candelario.

Sumber : WashingtonPost

Kunjungi : perancatoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *