Minuman Dingin Vs Teh Panas, Mana yang Paling Sehat untuk Berbuka Puasa?

Sering kali menjadi perdebatan, sebenarnya mana yang lebih baik untuk berbuka puasa dengan minum teh. Meskipun keduanya sama-sama manis, apakah lebih baik minum dalam keadaan dingin dengan es teh atau lebih baik memilih teh panas saja? Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, SpGK (K) menekankan bahwa efek mengonsumsi minuman dingin seperti es teh atau teh panas setelah berbuka puasa memiliki perbedaan.

“Jadi jika kita berbuka puasa dengan minuman yang dingin, sedangkan kita merasa haus sepanjang hari, tenggorokan akan menjadi kering. Jika tenggorokan yang kering kemudian diberi minuman dingin, itu bisa menyebabkan radang tenggorokan dan batuk. Jadi mudah terjadi radang,” jelasnya saat dihubungi oleh detikcom, pada Selasa (12/3/2024).

Baca Juga : Bocah Mulai Latihan Puasa? Ini Saran Menu Sahur Dari Ahli Kesehatan Agar Tetap Kenyang

Menurutnya, tidak mengherankan bahwa banyak kasus radang dan batuk yang terjadi selama bulan Ramadan karena kebiasaan minum minuman dingin saat berbuka puasa. Ditambah lagi, minuman yang dikonsumsi juga memiliki kandungan gula yang tinggi.

dr. Nurul perancatoto menyarankan agar masyarakat lebih baik mengonsumsi minuman panas terlebih dahulu, agar tenggorokan dan tubuh dapat beradaptasi dengan baik saat menahan haus sepanjang hari.

Setelah itu, tidak ada larangan untuk kemudian beralih ke minuman dingin seperti es teh. Namun, tetap disarankan untuk memberikan jeda waktu.

“Nah, setelah minum minuman panas, mungkin cukup dengan setengah gelas atau satu gelas air hangat. Atau bisa juga teh panas. Kemudian, beri jeda sekitar 10 atau 30 menit, baru minum minuman dingin,” jelasnya.

“Jadi tubuh tidak akan terkejut. Selama berpuasa, cobalah untuk membuat tubuh tetap hangat. Terutama jika cuacanya panas. Jika langsung minum minuman dingin, tubuh perlu waktu untuk beradaptasi. Jadi berikan yang panas terlebih dahulu, seperti itu. Agar tidak terjadi radang tenggorokan dengan cepat selama bulan puasa,” tambahnya.

Sumber : DetikHealth

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *